“Ada banyak hal unik yang terkadang indah, mesra, ironis dan mengharukan. Semua itu diungkapkan oleh masyarakat Indonesia yang aku temui selama jalan-jalan.” Dimanapun aku berada, Indonesia
“Jika tuhan ingin, dia bisa menciptakan seluruh umat manusia ini dalam satu kesamaan. Tetapi, untuk apa tuhan menciptakan manusia dalam berbagai perbedaan? Berbagai ras, warna kulit, budaya, kepercayaan dan bahasa yang beraneka ragam terdapat di dunia ini. Kalau pertanyaan itu ditujukan kepada saya, jawaban saya adalah agar manusia dapat saling menghormati dalam perbedaan sehingga menciptakan suasana yang lestari.” Desa Kecicang, Bali
“Ada anggapan bahwa orang-orang yang berkerja seperti kami ini dianggap sebagai manusia haram. Padahal ada juga orang-orang yang berteriak nama tuhan dan menganggap kami haram itu, juga datang kesini. Yah, mereka juga menikmati body kami.” Puncak, Jawa Barat
“Menurut saya, seharusnya mata pelajaran yang diutamakan untuk ujian nasional itu adalah mata pelajaran keanekaragaman kebudayaan indonesia, pelajaran budi pekerti dan toleransi, dan pelajaran nasionalisme. Agar tidak hanya pintar berhitung dan bahasa asing, tapi memiliki pengetahuan tentang Bhineka Tunggal Ika yang meresap ke hati.” Purworejo, Jawa Tengah
“Alam diciptakan memang untuk dinikmati keindahannya dan berguna dalam memenuhi kehidupan manusia. Merupakan anugerah bagi kehidupan manusia bukan? Alam diciptakan selaras dengan manusia. Dia makan, minum dan hidup berdampingan dengan manusia. Sekarang, seandainya ditukar manusia menjadi alam dan alam menjadi manusia, kira-kira apa yang akan dilakukan alam terhadap manusia?.” Desa Bungaya, Bali
“Langit itu tidak selamanya biru ketika siang dan tidak selamanya hitam ketika malam. Ada putih ketika cerah dan abu-abu ketika mendung. Begitu juga kita, bukan begitu nak?” Gunung Bromo, Jawa Timur
“Kalau di WC umum kita harus bayar, gimana yah rasanya kalau bernafas itu juga bayar?” Angkringan Lik Man, Yogyakarta
“Kalau di sini banyak pohonnya, kayaknya jualan es buah saya akan susah laku.” Jalan Sudirman, Jakarta
“Ada satu hal yang membuat aku bisa bertahan menghadapinya, sampai kakek dan nenek sekarang. Walaupun dia galak dan cerewet. Yah, Karena bukan cantik yang membuat aku cinta, tapi cinta yang membuatnya cantik.” Desa butuh, Jawa Tengah
“Aku tak mengenal kasih sayang kedua orangtua kandung ku, karena aku besar di panti asuhan. Tetapi, semua cinta dari sebuah keluarga besar yang utuh dengan adanya ayah, ibu, kakak, adik, paman, bibi, hingga kakek dan nenek. Aku dapatkan disini, dan aku adalah manusia paling beruntung di dunia.”
Indahnya perbedaan di Tanah Lestari, Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar